Minggu, 22 November 2015


TUGAS MENULIS OPINI DENGAN BERDASARKAN TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL

1.Soft Power : Untuk Mengambalikan Harga Diri Bangsa

            Dalam mengkaji dan menganalisis perkembangan internasional, apalagi dalam menganalisis prilaku politik luar negri negara-negara adidaya seperti AS, Cina atau Rusia, kerap muncul istilah soft power . Apakah sesungguhnya soft power?

Konsep ini mulai dipopulerkan oleh pakar politik AS Joseph S Nye sejak 1980 melalui dua bukunya, Bound to lead (1990) dan The Paradox of American Power (2002).
Namun Nye mulai mendalami secara lebih serius dan rinci konsep Soft Power ini melalui bukunya Soft Power: The Means to Success in World Politics. Melalui bukunya ini, Nye mengartikan Soft Power sebagai Kemampuan menciptakan pilihan-pilihan bagi orang lain, yaitu kemampuan memikat dan mengkooptasi (menyenangkan hati) pihak lain agar rela melakukan hal yang kita kehendaki tanpa kita memintanya.
Lebih lanjut Nye mengatakan bahwa soft power suatu negaraterdapat terutama dalam tiga sumber: Kebudayaan, Nilai-Nilai Politik, dan Kebijakan luar negerinya.Dalam pandagan Nye, soft power sejatinya merupakan kooptasi dan dilakukan secara tidak langsung, sedangkan hard power bersifat memaksa atau memerintah dan dilakukan secara langsung. Instrumen soft power berupa nilai-nilai, kebudayaan, institusi, kebijaksanaan, pendidikan, olah raga, aset ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain.

Sementara hard power bergantung pada kekuatan militer, diplomasi koersif, atau sanksi. Oleh karena itu hard power lebih cenderung mengakibatkan perlawanan ketimbang soft power.Sebagai sebuah konsep yang selama ini mewarnai kebijakan luar negeri AS disamping hard power, pandangan Nye rasanya perlu kita kritisi juga. Keberatan saya bukan pada pengertian soft power itu sendiri, tapi dari segi motivasinya. Karena dalam pandangan Nye, terkesan jika AS menerapkan Soft Power, langkah politik Negeri Paman Sam itu secara moral lebih bisa dibenarkan dibandingkan pendekatan Hard Power.

Padahal kedua-duanya, didasari tujuan dan motivasi yang sama, yaitu menjajah dan menguasai hajat hidup negara-negara yang jadi sasarannya.Maka dari itu, saya agak terganggung dengan pidato Presiden SBY pada 2005 lalu di depan para peserta US-Indonesia Society (USINDO) selang beberapa bulan setelah dilantik jadi Presiden RI. Menurut SBY, negara-negara dunia, termasuk AS, sebaiknya mengembangkan soft power ketimbang hard power
Seakan hendak memberi pesan kepada para pembuat kebijakan luar negeri dan strategi global AS, silahkan saja menjajah dan menguasai Indonesia selama menerapkan pendekatan Soft Power.Padahal, pada kenyataannya soft power yang diterapkan AS di Indonesia, sudah terbukti daya rusaknya sejak era akhir 1960-an. Seperti keluarnya UU Penanaman Modal No 1 tahun 1967 yang mengizinkan pihak swasta asing menguasai 90 persen saham sektor-sektor strategis di Indonesia. Keluarnya UU Migas No 22 tahuin 2001 yang telah melumpukan Pertamina sebagai pemegang kewenangan dalam mengurus tata kelola migas di Indonesia, jelas merupakan produk dari soft power AS.
Seharusnya wacana yang kita kembangkan dalam membahas soft power adalah, apa yang bisa kita gali dan kembangkan dari konsepsi Nye maupun pengembangan lebih jauh dari konsep ini, agar kita bisa mengenali kekuatan dan keunggulan bangsa kita baik dari segi ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan Pertahanan-Keamanan. Untuk pada perkembangannya kemudian, konsepsi soft power ini bisa kita jadikan landasan untuk melancarkan kontra skema dan preemtive strike terhadap bangsa-bangsa asing yang bermaksud menjajah dan menguasai hajat hidup bangsa kita baik secara material maupun immaterial.
Dengan begitu, ke depan Indonesia tidak hanya mengamati dan menelaah atau meneropong dunia internasional. Melainkan juga menyusun sebuah kekuatan gagasan untuk menulis, memahami, menyadari serta menganalisis sejarah dunia. Bahkan, membuat sejarah dunia baru dengan menyusun beberapa skenariio sebagai landasan pemerintah menyusun kebijakan strategis dalam politik luar negeri.
Pada tataran ini, konsepsi Nye mengenai tiga sumber yang menjadi tumpuan pendekatan soft power (kebudayaan, nilai-nilai dan kebijakan luar negeri) bisa kita jadikan dasar untuk menjabarkan kepentingan nasional kita secara lebih nyata dan rinci.Dengan begitu, soft power yang kita kembangkan tidak dalam kerangka melayani kepentingan-kepentingna negara-negara adidaya, melainkan justru untuk melancarkan kontra skema atas rencana-rencana tersembunyi mereka.Karena di era pemerintahan SBY, nampak jelas bahwa politik luar negeri kita sama sekali tidak menerapkan soft power maupun hard power, karena tujuan dan arah kebijakan luar negeri kita tidak jelas.
Padahal dalam menyusun strategi global maupun kebijakan luar negeri, seharusnya mengintegrasikan tiga faktor yang bertaut satu sama lain alias bersenyawa: Faktor Strategis, Faktor Ekonomi dan Faktor Budaya. Tanpa mempertautkan tiga faktor ini, strategi global dan kebijakan luar negeri suatu negara jadi omong kosong belaka.Saat ini, Indonesia sudah waktunya untuk memainkan pendekatan soft power dalam ikut serta memainkan peran strategisnya di dunia internasional, khususnya di kawasan Asia-Pasifik. Dan kita, punya beberapa keunggulan geopolitik yang sebenarnya tak tergantikan oleh negara-negara lain: 
1.      Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia. 
2.      Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia 
3.      Negara keempat terbesar di dunia 
4.      Pendiri dan Pelopor Solidaritas Asia-Afrika dan Gerakan NonBlok 
5.      Motor Penggerak dan mitra senior negara-negara ASEAN. 
6.      Memiliki kekayaan sumberdaya alam maupun khazanah budaya dan intelektual.
Saya kira melalui kekuatan dan keunggulan kita inilah, soft power sebagai landasan untuk menyusun strategi global Indonesia sudah bisa kita mulai.







2.Terorisme Sebagai Non-State Actor dalam Study Hubungan Internasional
Aktor non-negara (non-state actor) merupakan suatu aktor yang memiliki peranan penting dalam studi Hubungan Internasional (HI). Walaupun aktor non-negara ini hanya diakui oleh orang-orang berpandangan liberalis dan sebagian lainnya merupakan neo-realis, hal tersebut tidak menyebabkan peranan aktor non-negara menjadi hilang ditengah-tengah eksistensi negara yang menurut orang-orang realis berperan sebagai peran tunggal dalam HI. Semua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari sudut pandang masing-masing yang diambil oleh para ahli dalam melakukan observasi mengenai peran-peran dalam HI.
Namun ditengah globalisasi yang menjangkit masyarakat abad 21 ini, saya cenderung setuju terhadap pandangan orang-orang liberal mengenai eksistensi aktor non-negara dalam HI. Globalisasi sendiri menurut Beck (2000 dalam Global Politics) merupakan proses dimana negara-bangsa yang berdaulat menjadi simpang siur dan kacau karena aktor transnasional dengan bermacam-macam kemungkinan power, orientasi, identitas dan jaringan. Pengertian tersebut telah menunjukkan bahwa globalisasi adalah suatu serangan terhadap eksistensi negara sebagai peran utama oleh aktor transnasional yang dalam hal ini adalah aktor non-negara.
Aktor non-negara terdiri dari bermacam jenis, seperti Transnational Corporations (TNCs), Multinational Corporations (MNC), Non-Govermental Organizations (NGOs), International-Govermental Organizations (INGOs), organisasi teroris dan maupun kelompok kejahatan transnasional. Jenis-jenis tersebut merupakan aktor non-negara yang mainstream dibahas dalam literatur-literatur HI.
kelompok dan organisasi teroris merupakan salah satu aktor non-negara yang cukup menggemparkan dunia internasional pada kejadian 11 September 2001. Walaupun sebenarnya kejadian-kejadian teroris sudah ada semenjak Revolusi Perancis dimana Robespierre pada masa kepemimpinannya telah membunuh sekitar 40.000 orang-orang yang menentang revolusi. Atau jika kita ingin memajukan waktu ke depan sedikit maka kita akan menemui Black Hand, sebuah organisasi nasionalis di Serbia yang menyebabkan perang dunia pertama meledak karena tindakan terorismenya dengan membunuh Franz Ferdinand, keponakan Raja Austria pada saat itu.
Terorisme sejatinya didefinisikan sebagai bentuk kekerasan politik yang mengincar dan mencapai tujuan melalui dengan cara-cara menciptakan ketakutan dan keprihatinan (Goodin 2006 dalam Global Politics). Terorisme sejatinya merupakan konsep yang buram. Kebanyakan merupakan sebuah justifikasi moral terhadap suatu tindakan yang menyebabkan ketakutan karena berlawanan dengan nilai-nilai seorang justifikator. Misalnya, orang Amerika menyebut tindakan Al Qaeda sebagai tindakan terorisme ketika mengebom gedung WTC pada kejadian 9/11. Hal tersebut terjadi karena orang Amerika merasa bahwa pengeboman itu merupakan sesuatu yang memunculkan ketakutan dengan cara tidak wajar (tiba-tiba melakukan serangan tanpa ada motif yang jelas, berbeda jika kondisinya adalah perang) dan bertentangan dengan nilai-nilai mereka. Di lain pihak, Al Qaeda  menganggap bahwa tindakan tersebut adalah tindakan yang benar karena sesuai dengan konsep jihad yang diajarkan –walaupun sebenarnya Islam tidak mengajarkan apa yang Al Qaeda lakukan– oleh agama mereka.
Apa yang Al Qaeda lakukan ternyata mendapatkan respon keras dari Presiden Amerika saat itu, George W. Bush yang menyatakan bahwa mereka sedang berada pada “perang melawan terorisme.” Istilah yang digunakan Bush banyak dikritik oleh para ahli termasuk Andrew Heywood, karena terorisme bukanlah musuh yang memiliki wujud nyata, seperti misalnya negara, organisasi ataupun seorang individu. Tapi bukanlah hal tersebut yang akan kita bahas, melainkan bagaimana aktor non-negara seperti kelompok teroris dapat membuat negara melakukan kebijakan yang signifikan, seperti halnya setelah itu Bush kemudian memerintahkan tentaranya untuk menyerbu Irak. Walaupun banyak faktor lainnya mengapa Irak harus diserbu, setidaknya hal ini menunjukkan bahwa gerakan terorisme dapat mempengaruhi negara, bahkan dapat menyerang kedaulatan negara. Contohnya saja IS yang kemudian dapat menguasai ladang-ladang minyak dan bank di Irak. Sampai saat ini bahkan dengan persenjataan yang lebih mumpuni, negara-negara yang berkoalisi dalam melawan IS masih belum bisa meniadakan atau menghancurkan IS. Jika melihat fenomena tersebut, dapat disimpulkan pula bahwa kelompok teroris ternyata memiliki kekuatan seperti negara.
Pada akhirnya kita tidak dapat meremehkan aktor non-negara dalam HI karena peran yang dilakukan dapat mempengaruhi banyak hal terhadap peran utama HI, yaitu negara. Kelompok teroris kini menjadi salah satu aktor non-negara yang signifikan sehingga tidak dapat diabaikan dalam studi Hubungan Internasional.



           
3.Membaca Krisis Yaman dari Perspektif Geopolitik dan Kawasan
Yaman di tengah gempuran militer Arab Saudi dan aliansi Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerjasama Teluk, termasuk ada militer Sudan di dalamnya, juga Mesir, ada Maroko, dll bahkan Israel, ibarat menembak target sasaran yang bergerak. Artinya, akurasi telaah pasti cenderung bergerak, nisbi, atau relatif. Apalagi jika pisau analisa hanya berbasis atas konflik antarmazhab, atau pertikaian aliran dalam agama (Islam), kemungkinan kadar akurasinya jauh dari harapan, mengingat konflik apapun di muka bumi terutama konflik berskala besar sifatnya hanya “tema” belaka, karena niscaya tersimpan hidden agenda serta bercokol “skema” lain yang hendak ditancapkan. All warfare is deception, kata Sun Tzu. “Semua perang adalah tipuan.” Namun kendati sebatas tema tipuan Skala krisis di Yaman bukanlah konflik mikro yang dapat diselesaikan melalui perjanjian damai, rekonsiliasi, atau islah, namun konflik dimaksud memiliki dimensi makro (geopolitik, geostrategi dan geoekonomi) oleh karena terkait hegemoni superpower dan niscaya tersirat kepentingan para adidaya. Nah, tulisan ini coba mem-breakdown perang tersebut dari perspektif geopolitik dan kawasan,

Bahwa kawasan sebagai keadaan atau kondisi statis merupakan kepingan puzzle agar kajian tidak meluas kemana-mana, selain perilaku geopolitik (para adidaya) kerapkali memetakan (mapping) kawasan sebagai obyek atau sasaran kolonialisme. Dan kawasan itu sendiri, dalam perspektif hegemoni adidaya juga sering ditempatkan sebagai pijakan bagi geostrategi dalam rangka menguasai kawasan-kawasan lain (geoekonomi). Inilah kemasan kolonialisme di muka bumi.

Sedangkan alasan kenapa geopolitik dijadikan pisau bedah menguak peristiwa ini, memang ia lazim digunakan oleh kalangan global review sebab sifatnya multi dimensi, lintas ilmu, serta mampu menguak hal tersirat daripada yang tersurat, ataupun dapat melihat latar ‘mengapa krisis terjadi’ bukannya sebatas pada kajian ‘apa yang tengah terjadi’.Tak ada maksud menggurui siapapun dalam kajian ini selain sharing wawasan (bukan cuma kedalaman) semata. Bila ada perbedaan perdapat baik arti, maksud dan makna, mohon dimaklumi. Artinya bila ditemui perbedaan nantinya, anggap sebagai kewajaran yang perlu didiskusikan lebih dalam untuk mengurai kebenaran sesungguhnya, bukan malah timbul syak wasangka, dan sebagainya apalagi sampai memunculkan rasa saling curiga. Inilah uraiannya secara garis besar lagi sederhana.

Yaman adalah negeri kaya minyak dan emas, namun hingga kini rakyatnya miskin,Karena yang mengeruk keuntungan justru perusahaan-perusaan asing yang mengelola sumberdaya alam (SDA)-nya.” Inilah data dan fakta riil. Sama dengan Indonesia. Berulang ganti elit kekuasaan dalam beberapa dasawarsa pun tidak mampu membuat rakyatnya berdaya, tak jua bangkit dari kemiskinan.

Dalam “Musim Semi Arab” atau Arab Spring era 2011-an kemarin misalnya, Yaman pun kembali bergolak sehingga Ali Abdullah Saleh terjungkal dari kepresidenan lalu digantikan Mansour Hadi, si “boneka” asing dan pro Barat. Tidak boleh dipungkiri memang, fenomena Kebangkitan Islam tampaknya bersemi di tengah Musim Semi Arab itu sendiri. Di tengah geliat aksi massa, rakyat tidak cuma meminta ganti rezim, tetapi juga ingin ganti sistem, dsb. Itulah tampak luar atas ruh Kebangkitan Islam.
Peperangan asimetris atau populer disebut asymmetric warfare bertajuk Arab Spring dalam model gerakan massa yang digelar oleh Barat (Amerika/AS dan sekutu) di Jalur Sutera ---akibat Kebangkitan Islam--- menjadi out of control (lepas kendali). Di Mesir misalnya, Mohamad Morsi yang mengganti Hosni Mobarak meski riil buah dari gerakan massa (demokrasi) ala Barat, akhirnya toh didongkel oleh junta militer pimpinan Jenderal al Sisi. Agaknya hal serupa terjadi di Yaman, karena Mansour Hadi ---si boneka Barat--- seperti halnya Morsi di Mesir, ia pun dijatuhkan dari kekuasaan oleh milisi atau pasukan al Houthi.Milisi al Houthi sebenarnya (dianggap rakyat) bukan pemberontak di Yaman meski media-media mainstrem menyebutnya pemberontak, kenapa? Bahwa cap dan stigma ‘pemberontak’ terhadap al Houthi, lebih disebabkan faktor berseberangan (‘ideologi’) dengan Arab Saudi, si ketua GCC. Ya, al Houthi bermazhab syiah, sementara Arab Saudi merupakan rezim wahabi dan sunni. Namun di luar pertikaian tersurat sekali lagi, “tema”di atas permukaan tadi (entah antara syiah versus sunni, atau wahabi versus non wahabi dsb), al Houthi didukung oleh para pemilih syah di Yaman.

Secara fisik, bahwa antara al Sisi di Mesir dengan al Houthi di Yaman ada ‘kesamaan nasib politik’ karena keduanya adalah side effect (dampak samping) atas Kebangkitan Islam yang mengakibatkan “Arab Spring”-nya Barat di Jalur Sutera, lepas kendali. Ya. Jalur Sutera atau The Silk Road merupakan kawasan kaya emas, minyak, dan gas bumi. Ia adalah jalur ekonomi sekaligus jalur legenda militer dunia. Jalur yang merupakan ‘garis pembatas’ antara Dunia Barat dan Dunia Timur dimana melintang dari perbatasan Cina – Rusia hingga ke Maroko.

Kembali ke konflik Yaman. Setidaknya, ada sedikit kejanggalan pada serbuan militer Arab Saudi dkk di Yaman, karena Mesir pun ternyata terlibat sebagai agresor, kenapa? Pertanyaan ini agak sulit dijawab bila mengingat ‘kesamaan nasib politik’ antara al Sisi dan al Houthi, namun jawaban singkatnya ialah: “Kharakter dan perkembangan politik, khususnya politik global itu bersifat turbulent (tiba-tiba) dan unpredictable (sulit diramalkan)”. Tak ada kawan dan lawan abadi melainkan kepentingan. Mungkin itulah jawaban sementara guna menghindari berlarutnya diskusi, sedang hal tersebut bukanlah substasi bahasan nantinya.

Fakta lain yang mencengangkan, bahwa milisi al Houthi berhasil merebut Aden, kota pelabuhan internasional di Teluk Aden. Betapa teluk dimaksud merupakan lintasan pelayaran menuju Laut Merah, Terusan Suez dan Laut Tengah (Mediterania), jalur lalu lintas pelayaran (perdagangan) dunia. Dan selain Selat Hormuz dan Selat Malaka, Laut Merah juga dinilai sebagai chokepoint shipping in the world. Jalur sibuk pelayaran. Aden masuk dalam Bab el-Mandeb, kawasan sibuk keempat dunia karena dilintasi 3,3 juta barel setiap harinya.
Bab el-Mandeb, kawasan tersibuk keempat dalam hal lalu lintas perdagangan dunia karena dilintasi minyak 3,3 juta barel setiap harinya.
Selanjutnya, sebagai kilasan tentang kondisi lalu lintas kawasan dan jalur pelayaran, bahwa lintasan tersibuk atas kapal-kapal tanker pembawa minyak memang ada di Selat Hormuz karena mengangkut 17 juta barel per hari; tersibuk kedua ialah Selat Malaka mencapai 15 juta barel setiap hari; kemudian disusul Terusan Suez sebagai jalur tersibuk ketiga sebab dilintasi 4,5 juta barel/hari; Bab el-Mandeb termasuk kawasan sibuk keempat (3,3 jta barel); kemudian Teluk Turkey 2,4 juta barel/hari; kawasan Baku-Tbilisi-Ceyhan atau BTC pipeline sejumlah 1 juta barel/hari; Kanal Panama dilintasi 0,5 juta barel per hari, dan lain-lain.

Pertanyaan menggelitik muncul, “Berapa juta barel per hari yang melintas di Selat Sunda, Selat Lombok, dan selat-selat lain di Indonesia?” Gubernur Lemhanas pernah menyatakan, akibat faktor (takdir) geoposisi silang Indonesia di antara dua samudera dan dua benua, maka 50% perdagangan dunia melintas di jalur perairan kita.
 Melihat sistem kendali oleh Paman Sam terhadap kawasan serta jalur minyak di atas. US Central Command (USCENTCOM) misalnya, didukung oleh Armada-5 Amerika mengendalikan hilir mudik tanker-tanker minyak di Selat Hormuz dan Bab el-Mandeb; sedang Armada-7 memantau Selat Malaka; Armada-6 mengawasi Terusan Suez, Selat Turkey, BTC pipeline, dan lain-lain. Inilah sekilas mapping kendali Barat atas kawasan dan jalur-jalur minyak di seputaran perairan pada Jalur Sutera.Fakta lain lagi, bahwa milisi al Houthi adalah proxy (perpanjangan)-nya Iran yang didukung oleh Cina dan Rusia. Hal ini terbaca, bahwa konflik Yaman merupakan efek rezim bipolar ---bukan multi-polar--- namun dalam konteks antara Barat dan Timur, bukan dua negara semacam Amerika versus Uni Soviet dulu. Barat dalam hal ini adalah AS dan sekutu, sedang Timur diwakili oleh Cina, Rusia, Iran dan beberapa negara di BRICS.

“Konflik lokal bagian daripada konflik global.” Ini asumsi logis. Konflik di Yaman sebagai contoh aktual, bukanlah hanya melulu persoalan (lokal) kawasan, niscaya terkait geopolitik global. Tak bisa tidak, maka melalui asumsi ini dapat diurai hakiki skenario, bahwa pertempuran di Yaman meskipun tanpa kehadiran fisik AS dan sekutu secara nyata (kecuali Israel yang ikut penyerbuan), namun sebenarnya merupakan pertikaian antara Barat versus Cina (dan Rusia + Iran) sebagaimana peperangan di Ukraina, konflik di Syria, termasuk pula potensi konflik yang bakal meledak di Semenanjung Korea antardua Korea (Utara versus Selatan) dalam skema perebutan sistem kontrol lalu lintas perdagangan (minyak) dunia. If you would understand world geopolitic today, follow the oil, kata Deep Soat. Inilah kemasan proxy war dalam artian negara lain dijadikan “medan tempur”-nya.

Maka dapat diduga, bahwa penyebab utama serbuan militer Arab Saudi dan aliansi ke Yaman, jelas atas restu dan “suruhan” Paman Sam karena manuver milisi al Houthi sudah merambah ke Aden, Kawasan Bab el-Mandeb. Sudah barang tentu langkah Houthi amat mengusik Barat  AS yang selama ini mengontrol Teluk Aden via Armada ke 5 Amerika. Dalam perspektif hegemoni superpower, siapapun kompetitor dan berpotensi mengganggu kepentingan geopolitik serta geostrategi kawasan AS, mutlak hukumnya untuk dilemahkan dari sisi internal melalui smart power (perang nirmiliter), ataupun diserbu dengan cara hard power (kekuatan militer) baik langsung maupun secara tidak langsung via para negara proxy seperti yang kini berlangsung di Yaman.

Dengan demikian, bagi Barat krisis di Yaman kali ini mungkin dianggapnya perang termurah,  Karena selain tanpa repot mengupayakan terbitnya Resolusi PBB, juga ia tidak perlu ikut dalam invasi militer, cukup dihembuskan isue destabilisasi kawasan berkenaan konflik antarmazhab di Jalur Sutera, lantas wilayah target pun bergolak. Itulah yang sekarang terjadi.


4.Peran Asia Tenggara dalam strategi Amerika Serikat terhadap Cina
Kebangkitan pengaruh Cina di Asia Tenggara terus menguat baik secara ekonomi, politik, maupun militer. Setelah perang dingin berakhir,kekuatan serta pengaruh AS terus
berkurang dan sebaliknya Cina justru semakin memperlihatkan pengaruhnya di Asia Tenggara.
Cina memberikan tantangan yang signifikan secara ekonomi, militer dan politik tidak hanya bagi Asia Tenggara, tetapi secara tidak langsung merupakan ancaman bagi AS. Yang terdekat adalah tantangan ekonomi yang dihadapi ASEAN, dimana tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Cina membuat Cina terdorong utnuk melakukan investasi di negara-negara berkembang seperti kawasan ASEAN. Hal ini tentu saja menjadi persaingan, dimana AS juga merupakan patner penting perdagangan dan investasi
ASEAN.
Kebangkitan Cina sebagai sebuah kekuatan regional selama 10hingga 15 tahun kedepan tentu saja dapat meningkatkan intensitas kompetisi Cina – AS termasuk meningkatkan potensi konflik bersenjata. Masa depan keamanan kawasan Asia Tenggara akan terbentuk oleh beberapa faktor politik danekonomi yang saling mempengaruhi.
Fator-faktor utamanya antara lain: evolusi ekonomi Asia Tenggara, pembangunan ekonomi dan politik Cina dan interaksinya dengan Asia Tenggara, perlawanan dan mempertahankan keutuhan negara, masalah integrasi regional dan kerjasama, aktor-aktor eksternal, terutama AS, Jepang, dan Australia untuk mempengaruhi kawasan.
Tantangan lebih besar yang datang dari Cina adalah munculnya Cina sebagai aktor politik-militer. Cina terus memoderenisasi militernya dan merubah fokusnya ke kawasan Selatan, dimana secara khusus Cina sangat meningkatkan kekuatan Angkatan Lautnya, yang pada akhirnya dalam rangka fokus di Laut Cina Selatan: wilayah yang di klaim Cina sebagai teritorinya.
Bagi AS diplomasi ekonomi-politik Cina telah meningkat menjadi sangat tidak terlihat dan cerdik. Disaat Cina mempertahankan klaimnya atas pulau Spartly dan paracel yang melingkar di Laut Cina Selatan, dan menolak panggilan untuk pembicaraan multilateral mengenai konflik Spartly, Cina justru melakukan negosiasi satu per satu ke masing-masing negara yang terlibat konflik tersebut.
Adanya persaingan eksistensi antara AS dan Cina di kawasan ini, secara tidak langsung membawa Asia Tenggara kedalam politik strategi AS dalam menghadapi Cina. Ada dua ancaman militer Cina terhadap Asia Tenggara yang secara tidak langsung memberikan keuntungan bagi AS dalam strateginya terhadap Cina. Dua ancaman militer konvensional dari Cina membutuhkan respon AS tersebut adalah:
Pertama, hegemoni Cina yang agresif di Asia Tenggara mengancam kebebasan pelayaran di Laut Cina Selatan, sehingga membuat AS, Jepang, bahkan negara-negara Asia Tenggara masuk dalam politik Cina tersebut.Dengan demikian AS dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan akan menacari dukungan dari negara-negara ASEAN untuk menjada keamanan jalur laut atau justru sebaliknya, ada kemungkinan negara-negara ASEAN sendiri yang akan meminta bantuan Angkatan Laut AS. Jika demikian maka AS dapat membawa serta Angkatan Udaranya dengan dalih untuk mrlindungi pasukan AL-nya, serta mengamankan fasilitas teritori ASEAN dari serangan militer Cina.
Situasi kedua adalah adalah Cina dapat saja mencoba membangun dan mempertahankan kontrol fisik atas hampir keseluruhan kepulauan Spartly, yang di klaim sebagai wilayahnya. Ketidakpastian di perairan Laut Cina Selatan ini tentu saja menciptakan ketegangan keamanan. Dalam kondisi tertekan seperti ini akan mendorong negara-negara ASEAN untuk mencari dukungan dari kekuatan yang dapat mengimbangi Cina. Sehingga sangat mungkin bagi ASEAN untuk meminta kehadiran militer AS yang lebih tampak dan substansial.

Pada akhirnya, kepentingan-kepentingan AS di Asia Tenggara akan terus meningkat. Mulai dari kepentingan ekonomi: Asia Tenggara sebagai patner ekspor dan impor, pasar produk dan industri jasa, dan investasi. AS juga tidak punya pilihan lain bahwa jalur Asia Tenggara akan menjadi prioritas utama untuk kelancaran perekonomiannya dan juga merupakan kawasan kunci dalam pergerakan militer AS.
Secara politis Asia Tenggara akan memberikan pengaruh yang besar dalam negara-negara kawasan ini terhadap kampanye AS tersebut akan memiliki arti yang sangat penting bagi AS. Pada akhirnya ada keharusan bagi AS untuk menghadirkan militernya di kawasan ini dalam konteks pengamanan terhadap kepentingan tersebut.

Kamis, 18 September 2014

Tips Dan Trik

Tips Dan Trik Menggunakan Blog

Etika berinternet

1. Perlakukan email secara pribadi
Email pada dasarnya adalah alat komunikasi profesional, maka jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda, maka jangan mengirim kembali informasi tadi ke forum umum, seperti : kelompok grup, atau mailing-list.

2. Jangan membicarakan orang lain.
Jangan membicarakan orang atau pihak lain, apalagi kejelekan - kejelakannya. Berhati - hatilah terhadap apa yang anda tulis. Email memiliki fasilitas bernama " forward ", yang mengizinkan si penerima akan meneruskan ke orang lain.

3. Jangan gunakan huruf Kapital.
Seperti halnya membaca surat atau surat kabar, membaca pesan email menggunakan huruf besar yang berlebihan tidak enak dilihat. Tapi disamping itu, terutama dalam tata krama berkomunikasi dengan email/chat, penggunaan huruf besar biasanya dianggap berteriak atau marah. Mungkin saja maksudnya hanya untuk memberi tekanan pada maksud anda.


4. Jangan terlalu banyak mengutip.
Hati - hati dalam melakukan balasan ( replay ). Fasilitas replay dari sebagian besar program mailer biasanya akan mengetik pesan asli yang anda terima secara otomatis ke dalam surat anda. Jika mengutip pesan seseorang dalam jawaban email, usahakan menghapus bagian -bagian yang tidak perlu, dan  hanya menjawab bagian - bagian yang relevan saja.

5. Jangan Gunakan CC.
Jika anda ingin mengirim mail ke sejumlah orang ( Misalnya di mailing-list ), usahakan atau hindari mencantumkan nama - nama dalam baris CC. Jika anda melakukan hal itu, semua orang yang menerima email anda, akan bisa melihat alamat -alamat email orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat emailnya dibeberkan di depan umum.Selalu gunakan BCC ( Blind Carbon Copy ). Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat emailnya sendiri.

6. Jangan Gunakan Format HTML.
Jika anda mengrim sebuah pesan penting ke rekan anada, jangan gunakan format HTML tanpa anda yakin bahwa program email rekan anda bisa memahami kode HTML. Jika tidak pesan anada sama sekali tidak terbaca atau kosong, sebaiknya gunakan plain text.

7. Jawablah secara masuk akal.
Jawablah setiap pesan email secara masuk akal, jangan menjawab dua tiga pertanyaan dalam satu jawaban. Apalagi menjawab pesan email yang panjang lebar, dan anda menjawab dalam satu kata : " Good " wah, ini sangat menyebalkan .

8. Gunakan Singkatan yang sudah lazim digunakan, untuk efisiensi penggunaan kata.
Untuk efisiensi penggunaan kata, frase atau istilah By the Way ( = Ngomong -ngomong ) disingkat menjadi BTW. In my opinion ( = Menurut hemat saya ) disingkat IMO. Becase ( = karena ) disngkat menjadi 'coz'. Penggunaan kata sapa bahasa inggris misalnya how are you ?, bisa diganti menjadi how R U ? dan sebaianya.

sumber : Buku Panduan Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi

Perkembangan Dan Kemajuan Teknologi

Perkembangan Teknologi Informasi – Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya banyak daerah-daerah terpencil yang tidak terjamah oleh teknologi, kini dapat merasakan juga teknologi informasi yang beredar saat ini. Kini kita dapat menikmati teknologi informasi dimana saja yang kita mau.
Teknologi Informasi sebenarnya sudah hadir sejak dahulu. Dulu manusia menciptakan teknologi karena dorongan akan hidup lebih baik. Sehingga mendorong manusia untuk membuat sebuah teknologi yang dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan. Sehingga munculnya teknologi hingga sekarang.
Saat ini Teknologi informasi masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan. Dari yang sederhana, hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal perkerjaan.

Perkembangan Teknologi Informasi Saat Ini

Dulu manusia telah mengenal yang namanya teknologi. Namun tentunya teknologi dahulu jauh berbeda dengan teknologi yang saat ini. Contohnya saja mesin tik, dulunya mesin ini digunakan orang-orang untuk membuat dokumen. Namun karena adanya teknologi, sehingga memaksa mesin tik untuk menyudahi jamannya dan digantikan dengan adanya komputer yang lebih efisien.
Selain itu, dulunya manusia pernah mengkonsep sebuah ide atau imajinasi. Namun karena kurangnya teknologi yang ada pada jaman itu, akhirnya konsep itu tak terlaksana. Contohnya saja, pada jaman dahulu manusia membuat konsep agar orang yang berada di tempat yang berjauhan, dapat merapatkan sesuatu atau bertemu. Namun karena dulunya tidak ada Teknologi yang seperti itu, maka hingga dia meninggal, konsep tersebut belum terlaksana. Namun karena jaman sekarang sudah ada teknologi yang seperti itu, sehingga sekarang ada teknologi yang menyerupai konsep tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat pesat dari abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan mempunyai perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia.

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi

Dengan hadirnya perkembangan Teknologi Informasi ini, tentunya semua faktor memiliki dampak positif dan negatif yang bisa berdampak dalam kehidupan kita. Kemajuan teknologi televisi, Handphone, internet dapat berdampak sangat besar bagi kehidupan kita.

Dampak Positif Perkembangan Teknologi Informasi

1. Dapat Menjangkau Lebih Jauh Dengan adanya internet, kita dapat menjangkau lebih jauh di semua belahan dunia. Contohnya saja kita berjualan, kita dapat menjangkau seluruh Indonesia, atau bahkan mancanegara untuk memperjualbelikan produk kita.
2. Menemukan Lebih Cepat Dalam dunia pendidikan tentunya kita tidak dapat hanya mengandalkan guru saja. Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan internet untuk mencari hal apapun yang berhubungan dengan pendidikan. Selain itu, pengajar juga dapat menerapkan konsep belajar yang kreatif dan atraktif.

Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informasi

1. Mudahnya Akses Pornografi Tidak dapat dipungkiri, dengan bebasnya akses internet sekarang. Dapat memudahkan terjadinya pornografi. Seperti akses video porno, jual beli film porno, hingga terjadinya aksi porno. Ini yang masih menjadi PR pemerintah untuk menghentikan pornografi ini.
2. Menjadikan Malas Adalah satu dampak yang paling besar dalam dunia pendidikan adalah menjadikan pelajar malas untuk mengerjakan tugas. Karena dengan adanya internet, pelajar akan dimanjakan dengan komputer. Pelajar akan lebih senang di depan komputer, daripada mengerjakan tugas mereka
sumber : http://www.aingindra.com/perkembangan-teknologi-informasi.html

Keunggulan dan Perkembangan Jurusan Hubungan Internasional

Profil Jurusan







Nama   : Hubungan Internasional
Alamat  : Gedung Kuliah Bersama (GKB) I Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang 65144
Telepon : +62 341 464318 - 26 Ext.248
Fax  : +62 341 460435
Berdiri  : 2005
Laboratorium : Lab. Hubungan Internasional
Website : hi.umm.ac.id dan labhi.staff.umm.ac.id
Email : hi@umm.ac.id dan hi_lab@umm.ac.id





SEJARAH SINGKAT PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada tahun 2004 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang secara resmi membuka Jurusan Hubungan Internasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 467/D/T/2004 yang penyelenggaraannya dilaksanakan pada tahun akademik 2005/2006 dan memperoleh perpanjangan Ijin Penyelenggaraan dengan Surat Ditjend DIKTI No.3197/D/T/2007, kemudian Terakreditasi pada tahun 2008 dengan Surat Keputusan BAN-PT No.032/BAN-PT/Ak-XI/S1/XII/2008.    

Jurusan Hubungan Internasional UMM merupakan Jurusan termuda yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM. Serta telah mencapai beberapa perkembangan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa fasilitas dan kerja sama yang telah dilakukan untuk lebih memudahkan proses pembelajaran mahasiswa, antara lain dengan Departemen Luar Negeri RI, CSIS Jakarta (Centre for Strategic and  International Studies), Biro Kerjasama Bagian Kerjasama Luar Negeri ,Pemerintah Propinsi Jawa Timur, dan lain-lain. Saat ini telah & sedang dikembangkan beberapa kelompok studi di jurusan Hubungan Internasional UMM ini, antara lain CEAS (Centre for East Asia Studies), CoMES (Center for Middle Eastern Studies) & CIS(Centre for Intermestic Studies)

Berpijak dari hal tersebut dan dalam rangka membawa UMM go international, maka kajian utama Jurusan HI difokuskan pada Studi Hubungan Internasional Asia dan perkembangan Islam di dunia internasional sebagai ciri khas institusi Perguruan Tinggi Islam. Jurusan HI UMM juga mempelajari Studi Kawasan Amerika, Eropa, Australia serta isu-isu seputar globalisasi, studi strategis, studi keamanan & resolusi konflik maupun studi internasional & domestik.

Visi

Menjadi Prodi Ilmu Hubungan Internasional yang berkarakter, berdaya saing dan unggul dalam studi hubungan internasional kajian Regionalisme dan Globalisasi  

Misi
 
  1. Menyelenggarakan pendidikan yang membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan ketrampilan yang didasarkan pada fenomena regionalisme dan globalisasi dalam kajian Hubungan Internasional
  2. Mengembakan penelitian berbasis keilmuan hubungan internasional terutama mengenai topik regionalisme dan globalisasi sebagai bentuk peran aktif dalam dinamika hubungan internasional
  3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat untuk mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan dan hasil penelitian untuk merespon dinamika hubungan internasional baik melalui penyelenggaraan kegiatan seminar, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat serta kerjasama dengan berbagai instansi baik di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.

Tujuan
 
Berdasarkan rumusan visi dan misi di atas, maka penyelenggaraan Program Studi Hubungan Internasional FISIP UMM adalah menghasilkan Sarjana Hubungan internasional yang memiliki kemampuan : 
  1. Memahami konsep-konsep dasar, teori dan metodologi hubungan internasional terutama dalam kajian regionalisme dan globalisasi
  2. Menjelaskan konsep-konsep dasar, teori dan metodologi hubungan internasional terutama dalam kajian regionalisme dan globalisasi. 
  3. Mengaplikasikan konsep-konsep dasar, teori dan metodologi hubungan internasional terutama dalam kajian regionalisme dan globalisasi. 
  4. Melaksanakan penelitian dengan menggunakan/menerapkan teori dan metodologi hubungan internasional terutama dalam kajian regionalisme dan globalisasi.
  5. Membangun dan mengembangkan jaringan kerjasama baik intra maupun inter institusi dalam rangka melakukan pengabdian/pemberdayaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sejarah Universitas Muhammadiyah Malang

Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A" dengan Nomor SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur. Universitas yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam jajaran PTS terkemuka di Indonesia bersama UII dan UMY. Oleh karena didominasi warna dinding putih, UMM sering disebut sebagai kampus putih
UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Pada sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM, dan sekarang ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.

Sejarah Universitas Muhammadiyah Malang

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan . Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan. Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri. Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan yang berkualitas.
Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Dasar dan Tujuan

Universitas Muhammadiyah Malang menyusun dan mengembangkan program berdasarkan pada:
  1. Pancasila dan UUD 1945,
  2. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
  3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Adapun dalam kegiatan operasionalnya Universitas Muhammadiyah Malang berpedoman pada:
  1. Qoidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah tahun 1999,
  2. Statuta Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2001,
  3. Peraturan-peraturan lain yang terkait.
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut.
  1. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, menguasai IPTEKS, profesional, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan mandiri menuju terwujudnya masyarakat lebih madhani.
  2. Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan IPTEKS.
  3. Menghasilkan, mengamalkan, mengembangkan dan menyebar luaskan IPTEKS dalam skala regional, nasional dan internasional.
  4. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, terorganisir, produktif, efektif, efisien, dan terpercaya untuk menjamin keberlanjutan Universitas.
  5. Mewujudkan civitas akademika yang mampu menjadi teladan dan kehidupan bermasyarakat.
  6. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam lingkup regional, nasional dan internasional untuk pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian terhadap Masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut Universitas Muhammadiyah Malang memaksimalkan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, yang meliputi:
  1. penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran,
  2. penyelenggaraan penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan khususnya ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan dan seni serta mempergiat dan memperdalam penelitian ilmu agama Islam dalam rangka mendapatkan kemurnian untuk diamalkan,
  3. penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat.

Kompetensi Lulusan

Kompetensi Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang, dapat berkehidupan yang Islami dan beruswah khasanah, sehingga mampu :
  1. Merancang dan mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keilmuan yang ditekuni.
  2. Memiliki kreatifitas dan integritas ilmiah.
  3. Memiliki kemampuan mengkaji dan memecahkan masalah di bidang keilmuan saat ini dan yang akan datang dengan dukungan IPTEKS.

Fakultas-Fakultas

Pada awal berdiri, UMM baru membuka beberapa fakultas, yaitu fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Hukum, Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta jurusan Ilmu Agama (Cabang dari FAI Universitas Muhammadiyah Jakarta). Seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan zaman, maka UMM telah membuka fakultas-fakultas lain, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Fakultas Psikologi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan terdiri dari D3 dan S1 Keperawatan, Farmasi, dan Fisioterapi serta Program Pasca Sarjana yang masing-masing mengembang beberapa jurusan. Jurusan atau program studi di UMM baik tingkat diploma 3, Sarjana, Magister maupun Doktoral 40 persen telah terakreditasi A BAN-PT.

Program Diploma 3 (D3)

Terdiri dari 3 Program Diploma, antara lain:
  • Program D-3 Keperawatan (terakreditasi B)
  • Program D-3 Elektronika (terakreditasi B)
  • Program D-3 Keuangan dan Perbankan (terakreditasi B)

Program Sarjana (S1)

Terdapat 10 Fakuktas yang terdiri dari 34 Program Studi Sarjana, antara lain:
  • Fakultas Agama Islam
  1. Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) (terakreditasi A)
  2. Ahwal Al-Syakhshiyah (Syari'ah) (terakreditasi B)
  3. Ekonomi Syari'ah (prodi baru, proses akreditasi)
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  1. Ilmu Kesejahteraan Sosial (KESOS) (terakreditasi A)
  2. Ilmu Komunikasi (terakreditasi A)
  3. Ilmu Pemerintahan (terakreditasi A)
  4. Sosiologi (terakreditasi A)
  5. Ilmu Hubungan Internasional (HI) (terakreditasi A)
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  1. Manajemen (terakreditasi A)
  2. Akuntansi (terakreditasi A)
  3. Ekonomi Pembangunan (terakreditasi B)
  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  1. Pendidikan Matematika (terakreditasi B)
  2. Pendidikan Biologi (terakreditasi A)
  3. Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia (terakreditasi B)
  4. Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (terakreditasi B)
  5. Pendidikan Bahasa Inggris (terakreditasi B)
  6. Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD) (terakreditasi B)
  • Fakultas Teknik
  1. Teknik Mesin (terakreditasi B)
  2. Teknik Sipil (terakreditasi B)
  3. Teknik Elektro (terakreditasi B)
  4. Teknik Industri (terakreditasi C)
  5. Teknik Informatika (terakreditasi C)
  • Fakultas Pertanian dan Peternakan
  1. Agroteknologi / Agronomi (terakreditasi A)
  2. Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis) (terakreditasi B)
  3. Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) (terakreditasi B)
  4. Kehutanan (terakreditasi B)
  5. Peternakan (terakreditasi A)
  6. Budidaya Perairan (Perikanan) (terakreditasi A)
  • Fakultas Psikologi
  1. Psikologi (terakreditasi A)
  • Fakultas Hukum
  1. Ilmu Hukum (terakreditasi A)
  • Fakultas Kedokteran
  1. Pendidikan Dokter (terakreditasi B)
  • Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
  1. Ilmu Keperawatan (terakreditasi C)
  2. Farmasi (terakreditasi B)
  3. Fisioterapi (prodi baru, proses akreditasi)

Program Magister (S2)

Terdiri dari 9 Program Magister, antara lain:
  • Magister Manajemen (terakreditasi A)
  • Magister Agama Islam (terakreditasi A)
  • Magister Hukum (terakreditasi A)
  • Magister Kebijakan Pendidikan (terakreditasi B)
  • Magister Psikologi Sains (terakreditasi B)
  • Magister Sosiologi (terakreditasi A)
  • Magister Agribisnis (terakreditasi B)
  • Magister Pendidikan Matematika (prodi baru, proses akreditasi)
  • Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (prodi baru, proses akreditasi)

Program Doktoral (S3)

Terdiri dari 2 Program Doktoral, antara lain:
  • Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (terakreditasi C)
  • Pendidikan Agama Islam (prodi baru, proses akreditasi)

Pendidikan Profesi

Terdiri dari 7 Program Pendidikan Profesi, antara lain:
  • Dokter (dr.)
  • Perawat / Profesi Ners (Ns.)
  • Farmasi
  • Akuntansi / Profesi Akuntan (Ak.)
  • Pendidikan Advokad
  • Fisioterapis (Physio)
  • Psikolog (M.Psi)

Mahasiswa

Saat ini jumlah mahasiswa aktif UMM sebanyak 26.171 orang (Last Update : May 1, 2013) mahasiswa dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari NAD hingga Papua. Jumlah tersebut bisa lebih jika ditambah mahasiswa luar negeri, yaitu dari Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Australia dan Timor Leste, Inggris, Ukraina, Polandia, Thailand, Vietnem, Sudan, Jepang, China, dan Korea Selatan. Mereka mempunyai latar belakang umur, budaya, suku ras, agama, kondisi sosial dan asal SLTA yang berada. Sehingga, menampak gerbang UMM ibarat masuk ke dalam "Dunia Mini" tempat berinteraksi antar individu dan komunitas yang beragam latar belakangnya.

Dosen dan staf teknis

Di bidang akademik, UMM terus mengembangkan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pendidikan, penelitian yang berstandar internasional serta didukung dosen yang qualified. Hal ini dilakukan, karena UMM telah bertekad menjadi The Real University. Saat ini, UMM mempunyai staf pengajar tidak kurang 750 orang dengan kualifikasi pendidikan hampir 80% lulusan S2, 15% S3 dan Guru Besar sedangkan sisanya masih lulusan S1 dari berbagai PT dalam dan luar negeri. Selain itu UMM juga didukung oleh ratusan staf administrasi, teknisi dan laboran yang masing-masing ahli di bidangnya. Untuk meningkatkan Skill dan kualitas SDM, UMM secara berkala mengirimkan dosen dan staf teknis ke luar negeri untuk mempelajari dan mendalami ilmu dan pengetahuan di semua bidang.

Lingkungan Kampus dan Unit Bisnis

Kampus III merupakan kampus terbesar yang dimiliki UMM. Kampus ini terhampar indah dengan bangunan tertata apik sesuai topografi lahan berlembah yang indah menghijau dan dialiri Sungai Brantas. Di tengah-tengah kampus terdapat danau luas terbelah jembatan menuju gedung megah, asri, damai dan sejuk. Di seputar kampus III inilah dikelilingi beberapa unit bisnis UMM, yakni gedung pertunjukkan UMM Dome, hotel UMM Inn, UMM Bookstore, Rumah Sakit Pendidikan UMM, UMM farm, SPBU UMM, dan Bengkel Motor UMM. Sedangkan Medical Center dan Apotik UMM terletak di kawasan kampus II. UMM juga sedang merencanakan pembangunan apartemen di kawasan Taman Rekreasi Sengkaling yang sudah dibeli oleh UMM.

Ranking dan Prestasi

Sebagai perguruan tinggi swasta terkemuka, UMM sudah memperoleh pengakuan dari pihak eksternal, yaitu dengan diraihnya Nilai Akreditasi A dari BAN-PT (2013), Bintang Dua dari QS Star, Terakreditasi KNAPP, Terakreditasi dari MTD Registered Public Accountants, Terakreditasi dari NQA Global Assurance, dan lain-lain. Prestasi yang diraih UMM antara lain: Peraih Anugerah Kampus Unggul (AKU) Jawa Timur sejak tahun 2008, Peraih Anugerah AKU Kartika kopertis VII Jawa Timur sebagai kampus Terunggul di Jawa Timur, Runner Up Adi Upaya Puritama Kelas II (untuk Rusunawa), Runner Up ASEAN Energy Award, peringkat 18 Indonesia pada Webometrics (bahkan pernah ranking 8 Indonesia), Peringkat ke-5 Dunia konten Rich Files webometrics, Peringkat 5 Indonesia untuk Repository webometrics, peringkat 19 Indonesia 4icu, , Peringkat 22 TesCa-Telkom, dan lain-lain. UMM juga memperoleh penghargaan dari pemerintah USA sebagai Host Peace Corps USA mulai tahun 2010.

Kerjasama Luar Negeri

UMM telah bekerjasama dengan pihak luar kampus, baik dari instansi dalam dan luar negeri. Untuk kerjasama luar negeri yang sedang berjalan antara lain: Erasmus Mundus, ACICIS, Peace Corps Amerika, BGP Engineering Belanda, AMINEF, AIESEC, EESTEC, USAID, AUSAID, American Corner, Iran Corner, dan lain-lain.

Pelayanan Akademik

Untuk memberi layanan akademik yang memadai berbagai fasilitas telah disediakan untuk mahasiswa, mulai sarana akademik, non akademik, sarana publik dan sarana rekreatif. Proses pembelajaran dan admisitrasi didukung dengan fasilitas ICT dan sistem informasi manajemen yang memadai, sehingga membuat proses studi menjadi mudah, efisien, dan selalu mengikuti perkembangan zaman.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Muhammadiyah_Malang

Rabu, 17 September 2014

Sumatera Utara

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan.

Geografi

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km².
Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
  • Pesisir Timur
  • Pegunungan Bukit Barisan
  • Pesisir Barat
  • Kepulauan Nias
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau.
Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau.[4]

Batas wilayah

Utara Provinsi Aceh dan Selat Malaka
Selatan Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat, dan Samudera Indonesia
Barat Provinsi Aceh dan Samudera Indonesia
Timur Selat Malaka
Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Sumatera (Malaka).
Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli.
Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias.
Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga.
Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha.
Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.

Iklim

Pemerintahan

Daftar kabupaten/kota di Sumatera Utara

No. Kabupaten/Kota Ibu kota Bupati/Walikota
1 Kabupaten Asahan Kisaran Taufan Gama Simatupang
2 Kabupaten Batubara Limapuluh OK Arya Zulkarnaen
3 Kabupaten Dairi Sidikalang Johnny Sitohang Adinegoro
4 Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam Amri Tambunan
5 Kabupaten Humbang Hasundutan Dolok Sanggul Maddin Sihombing
6 Kabupaten Karo Kabanjahe Kena Ukur Karo Jambi Surbakti
7 Kabupaten Labuhanbatu Rantau Prapat Tigor Panusunan Siregar
8 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kota Pinang Wildan Aswan Tanjung
9 Kabupaten Labuhanbatu Utara Aek Kanopan Khairuddin Syah Sitorus
10 Kabupaten Langkat Stabat Ngogesa Sitepu
11 Kabupaten Mandailing Natal Panyabungan Hidayat Batubara
12 Kabupaten Nias Gunung Sitoli Sokhiatullo Laoli
13 Kabupaten Nias Barat Lahomi A Aroziduhu Gulo
14 Kabupaten Nias Selatan Teluk Dalam Idealisman Dachi
15 Kabupaten Nias Utara Lotu Edward Zega
16 Kabupaten Padang Lawas Sibuhuan Ali Sutan Harahap
17 Kabupaten Padang Lawas Utara Gunung Tua Bachrum Harahap
18 Kabupaten Pakpak Bharat Salak Remigo Yolando Berutu
19 Kabupaten Samosir Pangururan Mangindar Simbolon
20 Kabupaten Serdang Bedagai Sei Rampah Soekirman
21 Kabupaten Simalungun Raya Jopinus Ramli Saragih
22 Kabupaten Tapanuli Selatan Sipirok Syahrul M Pasaribu
23 Kabupaten Tapanuli Tengah Pandan Raja Bonaran Situmeang
24 Kabupaten Tapanuli Utara Tarutung Torang Lumbantobing
25 Kabupaten Toba Samosir Balige Pandapotan Kasmin Simanjuntak
26 Kota Binjai Binjai Kota M Idaham
27 Kota Gunungsitoli - Martinus Lase
28 Kota Medan - Dzulmi Eldin (Plt.)
29 Kota Padangsidempuan - Andar Amin Harahap
30 Kota Pematangsiantar - Hulman Sitorus
31 Kota Sibolga - Syarfi Hutahuruk
32 Kota Tanjungbalai - Thamrin Munthe
33 Kota Tebing Tinggi - Umar Zunaidi Hasibuan

Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatra sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950, Provinsi Sumatera Utara dibentuk yang meliputi eks karesidenan Sumatera Timur, Tapanuli, dan Aceh. Tahun 1956, Aceh memisahkan diri menjadi Daerah Istimewa Aceh.
Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota (dahulu kotamadya), 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa.

Pemekaran daerah

Dengan dimekarkannya kembali Kabupaten Tapanuli Selatan, maka provinsi ini memiliki kabupaten baru, yaitu Kabupaten Padang Lawas yang beribukota di Sibuhuan dengan dasar hukum UURI No. 38/2007 dan Kabupaten Padang Lawas Utara yang beribukota di Gunung Tua dengan dasar hukum UURI No. 37/2007. [5][6]
Pulau Nias diwacanakan akan dimekarkan kembali, yaitu dengan membentuk Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, dan Kota Gunung Sitoli[7]

Daftar gubernur

Perwakilan di Jakarta

Anggota DPR-RI dari Provinsi Sumatera Utara

Perwakilan

DPRD Sumatera Utara hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 14 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi  %
Partai Demokrat 26 34,9
Partai Golkar 13 14,7
PKS 11 11,9
PDI-P 10 13,8
PAN 7 4,6
PPP 5 7,3
PDS 5 4,6
Partai Hanura 4 2,8
PPRN 4 2,8
Partai Gerindra 3 7,3
PKB 2 1,8
PBB 1 0,9
PBR 1 0,9
PPIB 1 0,9
PPD 1 0,9
Total 93 100,0

Penduduk

Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990, penduduk Sumatera Utara berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Sumatera Utara telah meningkat menjadi 12,98 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa per km². Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 1,10 persen.
Kadar Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya tidak tetap. Pada tahun 2000 TPAK di daerah ini sebesar 57,34 persen, tahun 2001 naik menjadi 57,70 persen, tahun 2002 naik lagi menjadi 69,45 persen.

Sosial kemasyarakatan


Suku bangsa

Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :
  1. Suku Melayu : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat
  2. Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
  3. Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir
  4. Suku Batak Mandailing/Angkola : Kabupaten Tapsel, Kabupaten Mandailing Natal
  5. Suku Batak Pesisir : Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga
  6. Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
  7. Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
  8. Suku Nias : Pulau Nias
  9. Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir barat
  10. Suku Aceh : Kota Medan
  11. Suku Jawa : Pesisir timur
  12. Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir timur & barat.

Bahasa

Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.
Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.[8]

Agama

Agama utama di Sumatera Utara adalah:
  • Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
  • Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
  • Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
  • Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • Parmalim: dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi
  • Animisme: masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya

Pendidikan

Pada tahun 2005 jumlah anak yang putus sekolah di Sumut mencapai 1.238.437 orang, sementara jumlah siswa miskin mencapai 8.452.054 orang.
Dari total APBD 2006 yang berjumlah Rp 2.204.084.729.000, untuk pendidikan sebesar Rp 139.744.257.000, termasuk dalam pos ini anggaran untuk bidang kebudayaan.
Jumlah total kelulusan siswa yang ikut Ujian Nasional pada tahun 2005 mencapai 87,65 persen atau 335.342 siswa dari 382.587 siswa tingkat SMP/SMA/SMK sederajat peserta UN . Sedangkan 12,35 persen siswa yang tidak lulus itu berjumlah 47.245 siswa.

Kesehatan

  • Secara umum, angka penemuan kasus baru tuberculosis (TBC) di Sumatera Utara mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 kasus TBC diperkirakan berkisar 160/100.000 penduduk. Jika jumlah penduduk Sumatera Utara tercatat 12 juta jiwa, maka penderita TBC di daerah ini sebanyak 19.000.
  • Jumlah penderita HIV/AIDS di Sumatera Utara hingga Oktober 2005 tercatat 301 orang, yakni 26 orang asing dan 276 warga negara Indonesia. Sementara jumlah korban yang HIV/AIDS yang meninggal dunia hingga Agustus 2005 berjumlah 34 orang.

Tenaga kerja

  • Angkatan Kerja. Pada tahun 2002 angkatan kerja di Sumut mencapai 5.276.102 orang. Jumlah itu naik 4,72% dari tahun sebelumnya. Kondisi angkatan kerja itu juga diikuti dengan naiknya orang yang mencari pekerjaan. Jumlah pencari kerja pada 2002 mencapai 355.467 orang. Mengalami kenaikan 57,82% dari tahun sebelumnya.
  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Jumlah TPT di Sumut naik dari 4,47% pada 2001 menjadi 6,74% pada 2002. TPT tertinggi terjadi di Kota Medan mencapai 13,28%, diikuti Kota Sibolga (11,71%), Kabupaten Langkat (11,06%), dan Kodya Tebing Tinggi (10,91%).
  • Angkatan Kerja. Penduduk yang tergolong angkatan kerja berjumlah 5,1 juta jiwa. Sekitar 34% berstatus sebagai majikan, bekerja sendiri (20%), dan pekerja keluarga (23%). Skala usaha tergambar pada komposisi yang didominasi oleh usaha kecil sekitar 99,8% dan hanya sekitar 0,2% yang tergolong usaha besar.
  • Pendidikan Pekerja. Tingkat pendidikan sebagian besar tenaga kerja. Pekerja yang berpendidikan tidak tamat sekolah dasar (SD) atau sampai tamat SD mencapai 48,96%. Lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) mencapai 23%. Sedangkan lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) mencapai 24,08%. Sementara itu, lulusan perguruan tinggi hanya 3,95%.

Perekonomian

Energi

Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam berupa gas alam di daerah Tandam, Binjai dan minyak bumi di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia Belanda.
Selain itu di Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan juga terdapat PT Inalum yang bergerak di bidang penambangan bijih dan peleburan aluminium yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara.
Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba juga merupakan sumber daya alam yang cukup berpotensi untuk dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit listrik tenaga air. PLTA Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatra terdapat di Kabupaten Toba Samosir.
Selain itu, di kawasan pegunungan terdapat banyak sekali titik-titik panas geotermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi panas maupun uap yang selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi energi listrik.

Pertanian dan perkebunan

Provinsi ini tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. BUMN Perkebunan yang arealnya terdapat di Sumatera Utara, antara lain PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II), PTPN III dan PTPN IV.
Selain itu Sumatera Utara juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan.
  • Luas pertanian padi. Pada tahun 2005 luas areal panen tinggal 807.302 hektare, atau turun sekitar 16.906 hektare dibanding luas tahun 2004 yang mencapai 824.208 hektare. Produktivitas tanaman padi tahun 2005 sudah bisa ditingkatkan menjadi berkisar 43,49 kwintal perhektar dari tahun 2004 yang masih 43,13 kwintal per hektare, dan tanaman padi ladang menjadi 26,26 kwintal dari 24,73 kwintal per hektare. Tahun 2005, surplus beras di Sumatera Utara mencapai 429 ton dari sekitar 2.1.27 juta ton total produksi beras di daerah ini.
  • Luas perkebunan karet. Tahun 2002 luas areal tanaman karet di Sumut 489.491 hektare dengan produksi 443.743 ton. Sementara tahun 2005, luas areal karet menurun atau tinggal 477.000 hektare dengan produksi yang juga anjlok menjadi hanya 392.000 ton.
  • Irigasi. Luas irigasi teknis seluruhnya di Sumatera Utara seluas 132.254 ha meliputi 174 Daerah Irigasi. Sebanyak 96.823 ha pada 7 Daerah Irigasi mengalami kerusakan sangat kritis.
  • Produk Pertanian. Sumatera Utara menghasilkan karet, cokelat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura (sayur-mayur dan buah-buahan); misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura.

Perbankan

Selain bank umum nasional, bank pemerintah serta bank internasional, saat ini di Sumut terdapat 61 unit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 7 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Data dari Bank Indonesia menunjukkan, pada Januari 2006, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diserap BPR mencapai Rp 253.366.627.000 dan kredit mencapai Rp 260.152.445.000. Sedangkan aktiva mencapai Rp 340.880.837.000.

Sarana dan prasarana

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten maupun antar provinsi. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi ke dalam empat wilayah pembangunan.

Pertambangan

Ada tiga perusahaan tambang terkemuka di Sumatera Utara:

Transportasi

Di Sumatera Utara terdapat 2.098,05 kilometer jalan negara, yang tergolong mantap hanya 1.095,70 kilometer atau 52,22 persen dan 418,60 kilometer atau 19,95 persen dalam keadaan sedang, selebihnya dalam keadaan rusak. Sementara dari 2.752,41 kilometer jalan provinsi, yang dalam keadaan mantap panjangnya 1.237,60 kilometer atau 44,96 persen, sementara yang dalam keadaan sedang 558,46 kilometer atau 20,29 persen. Halnya jalan rusak panjangnya 410,40 kilometer atau 14,91 persen dan yang rusak berat panjangnya 545,95 kilometer atau 19,84 persen.
Dari sisi kendaraan, terdapat lebih 1,38 juta kendaraan roda dua dan empat di Sumatera Utara. Dari jumlah itu, sebanyak 873 ribu lebih berada di Kota Medan.

Bandar Udara

Di Sumatera Utara terdapat 7 bandar udara[9], terdiri dari 1 bandar udara berstatus internasional dan 6 bandara domestik, seperti berikut ini :
  1. Bandar Udara Aek Godang
  2. Bandar Udara Binaka
  3. Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing
  4. Bandar Udara Internasional Kuala Namu
  5. Bandar Udara Lasondre
  6. Bandar Udara Sibisa
  7. Bandar Udara Silangit

Ekspor & impor

Kinerja ekspor Sumatera Utara cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 tercatat perolehan devisa mencapai US$4,24 miliar atau naik 57,72% dari tahun sebelumnya dari sektor ini.
Ekspor kopi dari Sumatera Utara mencapai rekor tertinggi 46.290 ton dengan negara tujuan ekspor utama Jepang selama lima tahun terakhir. Ekspor kopi Sumut juga tercatat sebagai 10 besar produk ekspor tertinggi dengan nilai US$3,25 juta atau 47.200,8 ton periode Januari hingga Oktober 2005.
Dari sektor garmen, ekspor garmen cenderung turun pada Januari 2006. Hasil industri khusus pakaian jadi turun 42,59 persen dari US$ 1.066.124 pada tahun 2005, menjadi US$ 2.053 pada tahun 2006 pada bulan yang sama.
Kinerja ekspor impor beberapa hasil industri menunjukkan penurunan. Yakni furniture turun 22,83 persen dari US$ 558.363 (2005) menjadi US$ 202.630 (2006), plywood turun 24,07 persen dari US$ 19.771 menjadi US$ 8.237, misteric acid turun 27,89 persen yakni dari US$ 115.362 menjadi US$ 291.201, stearic acid turun 27,04 persen dari US$ 792.910 menjadi US$ 308.020, dan sabun noodles turun 26 persen dari AS.689.025 menjadi US$ 248.053.
Kinerja ekspor impor hasil pertanian juga mengalami penurunan yakni minyak atsiri turun 18 persen dari US$ 162.234 menjadi US$ 773.023, hasil laut/udang, minyak kelapa dan kopi robusta juga mengalami penurunan cukup drastis hingga mencapai 97 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan (nilai di atas US$ Juta) adalah biji kakao, hortikultura, kopi arabica, CPO, karet alam, hasil laut (non udang). Untuk hasil industri yakni moulding, ban kendaraan dan sarung tangan karet.

APBD

Dari tahun ke tahun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Utara terus meningkat.
Tahun Besaran APBD
2004 Rp 1.440.238.069.000,00
2005 Rp 1.645.876.354.000,00
2006 Rp 2.204.084.729.000,00
APBD 2006 memberikan alokasi Belanja publik Rp 1.577.946.416.580 (71,59%), sedangkan belanja aparatur Rp 626.138.312.420 (28,41%). Pos anggarannya antara lain:
Bidang Nilai
Pertanian Rp 54.544.588.580,00
Kesehatan Rp 131.338.927.000,00
Pendidikan dan Kebudayaan Rp 139.744.257.000,00
Pada tahun 2006 ditargetkan Rp2,087 triliun. Angka tersebut diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp1,354 triliun, dana perimbangan Rp723,65 miliar, dan Lain-lain. Pendapatan yang sah sebesar Rp23,915 miliar. Khusus sektor PAD terdiri dari pajak daerah Rp 1,270 triliun, retribusi daerah Rp 10,431 miliar, laba BUMD sebesar Rp 48,075 miliar, dan lain-lain pendapatan Rp 25,963 miliar. Perolehan dari dana perimbangan meliputi Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp 183,935 miliar dan Dana Alokasi Umum Rp 539,718 miliar. Sedangkan perolehan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah diperoleh dari Iuran Jasa Air Rp 8,917 miliar.

Seni dan budaya

Musik

Musik yang biasa dimainkan,cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang.

Arsitektur

Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak melambangkan "kerbau berdiri tegak". Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan kepala kerbau.
Rumah adat etnis Batak, Ruma Batak, berdiri kokoh dan megah serta masih banyak ditemui di Samosir.
Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut "ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara.
Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat. Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh, dan lesung.
Bangunan khas Mandailing yang menonjol disebut "Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai musyawarah adat).
Rumah adat di pesisir barat kelihatan lebih megah dan lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga.

Tarian

Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.
Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.

Kerajinan

Selain arsitektur,tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan.
Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih.
Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan.
Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah Merah Tua atau Kuning Emas.

 

Makanan khas

Makanan Khas di Sumatera Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah. Misalkan seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang sangat pedas.
Di tanah Batak sendiri ada dengke naniarsik yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas. Pasituak Natonggi atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya tuak atau nira dengan kehidupan mereka.

 sumber; wikipedia,google.you tube